Pengatur waktu dan penghitung digunakan untuk memberikan kontrol batas waktu dan kontrol penghitungan untuk PLC.
Masing-masing fungsi memiliki koil dan kontak terpisah untuk setiap nomor perangkat.
Masing-masing fungsi memiliki koil dan kontak terpisah untuk setiap nomor perangkat.
Timer (Notasi Tx: "x" adalah nomor)
Fungsi pengatur waktu pada PLC biasanya menggunakan "pengatur waktu tunda" yang mengalihkan kontak koil ke "aktif" bila koil pengatur waktu menghantarkan arus listrik dalam jumlah besar pada jumlah waktu yang telah ditetapkan. Jika koil "tidak aktif" meskipun sesaat, hitungan pengatur waktu akan diatur ulang ke nol dan kontak pengatur waktu juga menjadi "tidak aktif". Nilai pengaturan pengatur waktu menetapkan jumlah kelipatan untuk waktu tunggu, biasanya dengan inkremen 0,1 detik. Notasi "T10 K30" dalam gambar berikut berarti pengaturan waktu pada pengatur waktu No. T10 adalah 3 detik.
Counter (Notasi Cx: "x" adalah nomor)
Fungsi penghitung pada PLC menghitung berapa kali input berubah dari "tidak aktif" ke "aktif". Kontak penghitung beralih ke "aktif" bila hitungan mencapai nilai pengaturan (hitungan tercapai). Setelah hitungan tercapai, jumlahnya tidak akan berubah dan kontak output tetap "aktif". Bila register penghitung diatur ulang, hitungan pada penghitung menjadi nol dan kontak penghitung menjadi "tidak aktif".
Dalam gambar berikut, notasi "C20 K5" berarti pengaturan hitungan untuk penghitung No. C20 adalah "5".
Dalam gambar berikut, notasi "C20 K5" berarti pengaturan hitungan untuk penghitung No. C20 adalah "5".
Mari kita tinjau secara ringkas perangkat memori untuk penyimpanan data internal PLC.
[ Poin ]
Perangkat (Simbol Perangkat) | Konten |
---|---|
X | Perangkat ini adalah saluran untuk menerima sinyal dari sakelar input eksternal, dsb. pada PLC. Simbol perangkat adalah "X", yang juga disebut "relai input". |
Y | Perangkat ini adalah saluran untuk menghubungkan sinyal di luar PLC. Simbol perangkat adalah "Y", yang juga disebut "relai output". |
T | Perangkat ini adalah pengatur waktu yang terdapat dalam PLC. Perangkat ini dilengkapi fungsi pengukuran waktu serta memiliki koil dan kontak yang terkait dengan masing-masing No. perangkat pengatur waktu. Bila waktu yang ditetapkan tercapai, kontak dapat beralih ke "aktif". |
C | Perangkat ini adalah penghitung yang terdapat dalam PLC. Perangkat ini dilengkapi fungsi penghitungan serta memiliki koil dan kontak yang terkait dengan masing-masing No. perangkat penghitung. Bila hitungan yang ditetapkan tercapai, kontak dapat beralih ke "aktif". |
[ Tambahan ]
- Contoh yang diberikan di atas adalah contoh dasar. Sebenarnya banyak perangkat lain yang tersedia.
Misalnya: Relai internal (Notasi Mx: "x" adalah nomor yang menunjukkan urutan)
Relai internal adalah relai tambahan yang dilengkapi koil dan kontak yang dapat digunakan dalam program tanpa batasan.
Penekanan sakelar akan disimpan dalam memori dan digunakan sebagai isyarat yang menunjukkan semacam sinyal atau status. - Jenis dan jumlah perangkat yang dapat digunakan tergantung pada jenis PLC.
Interlock ( SET -RESET Instruksi)
Rangkaian penguncian adalah sirkuit yang mempertahankan status bila koil relai penguncian "aktif".
Rangkaian penguncian mencakup kondisi inisiasi dan pembatalan. Di sini, kita terutama akan membahas tentang kondisi inisiasi.
Rangkaian penguncian mencakup kondisi inisiasi dan pembatalan. Di sini, kita terutama akan membahas tentang kondisi inisiasi.
- Seperti ditunjukkan dalam gambar berikut, bila kondisi penyalaan (X0 = AKTIF) terpenuhi, koil relai penguncian akan "aktif".
- Namun, karena kontak koil (Y10) pada gambar 2 adalah "aktif", output koil akan berlanjut meskipun kondisi penyalaan X0 adalah "tidak aktif".
Oleh sebab itu, status "aktif" output koil dipertahankan oleh sinyal koil penguncian.
Terkait dengan gambar 1 dan 2 yang menunjukkan "kontak b", kondisi pembatalan akan terpenuhi bila X1 = AKTIF, dan koil penguncian segera menjadi "tidak aktif".
Terkait dengan gambar 1 dan 2 yang menunjukkan "kontak b", kondisi pembatalan akan terpenuhi bila X1 = AKTIF, dan koil penguncian segera menjadi "tidak aktif".
Dengan menggunakan perintah SET dan RST pada PLC, Anda dapat menghasilkan fungsi yang sama seperti fungsi rangkaian penguncian dalam bentuk yang ditunjukkan pada gambar 3.
Post A Comment:
0 comments: