Sistem yang Berfungsi Menggunakan Kontrol Sekuens
Pengetahuan Dasar Tentang Kontak
(1) Kontak
Kontak dapat menghentikan atau memungkinkan terjadinya aliran listrik dengan sistem buka/tutup.
Komponen listrik seperti sakelar, relai, pengatur waktu, dan penghitung dilengkapi kontak.
(2) Kontak a
Biasanya, kontak yang terbuka akan ditutup bila diperintahkan.
Dalam hal ini, "perintah" mengacu pada perintah operasi. Dalam hal tombol tekan, tindakan menekan tombol dianggap sebagai perintah.
Istilah "kontak a" berasal dari huruf pertama "arbeit contact" (kontak aktif), yang disebut juga "kontak normal-terbuka".
Pengoperasian (Tombol Tekan)
Kontak terbuka selama tombol ini tidak ditekan dan ditutup bila tombol ditekan.
Pengetahuan Dasar Tentang Relai
Relai (elektromagnetik) terdiri atas koil dan kontak. Kontak dapat dibuka atau ditutup tergantung pada apakah koil menghantarkan arus atau tidak.
Seperti dijelaskan pada halaman sebelumnya, terdapat output kontak a dan output kontak b.
"Output kontak a" ditunjukkan dalam gambar berikut ini.
[ Ringkasan: Fungsi relai ]
Relai, yang digunakan oleh aliran arus ke koil untuk menghasilkan output dalam bentuk kemampuan membuka atau menutup kontak, memiliki sejumlah fungsi berikut.
- Isolasi/penguatan sinyalInput tidak dipengaruhi oleh output karena koil dan kontak diisolasi dari arus listrik.Arus output signifikan dapat dikontrol oleh arus koil yang tidak signifikan.
- Konversi sinyalPenggunaan output kontak b memungkinkan Anda membalik hubungan aktif/tidak aktif dari input dan output.
Untuk alasan tersebut, sebelum kemunculan PLC, kontrol sekuens disusun dengan berbagai kombinasi relai.
PLC yang lebih praktis saat ini digunakan secara luas. (Untuk informasi rinci, lihat Bab 2.)
PLC - Tinjauan PLC
PLC umumnya disebut sebagai "Kontrol Logika Terprogram", "PLC", "Kontrol Terprogram", atau "PC".
Pada awalnya, PLC berfungsi sebagai pengontrol untuk memenuhi spesifikasi yang diwajibkan bagi produsen mobil di Amerika Serikat. (1969)
Sebelum kemunculan PLC, kontrol sekuens disusun dengan relai (kontak).
Berikut adalah beberapa kelemahannya.
- Kontak yang buruk dan aus.
- Sulit memasang dan menyambung kabel relai dalam jumlah besar.
- Sulit memodifikasi kabel bila konten kontrol diubah.
Karena alasan tersebut, PLC segera menjadi perangkat yang digunakan secara luas sebagai kontrol terprogram oleh para teknisi di lokasi produksi dan dipasang di lokasi produksi untuk otomatisasi pabrik (FA).
[ Perbandingan dengan Jenis Relai ]
Item | Metode kontrol | |
---|---|---|
Jenis PLC | Jenis Relai | |
Fungsi | Program memungkinkan tercapainya kontrol yang fleksibel dan kompleks. Selain kontrol sekuens yang asli, PLC juga memungkinkan ketersediaan berbagai macam fungsi misalnya pemrosesan data, pemosisian analog, dan komunikasi. | Kontrol kompleks yang menggunakan sejumlah relai sulit tercapai dari sisi ekonomi dan keandalan. Relai pada dasarnya hanya memberikan kontrol aktif/tidak aktif. |
Modifikasi Kontrol Fleksibel | Dapat diubah sesuai keinginan dengan memodifikasi program. | Tidak ada alternatif lain selain memodifikasi kabel. |
Keandalan | Keandalan tinggi dan masa pakai yang lama. (Pada dasarnya semua semikonduktor) | Karena menggunakan kontak relai, relai mungkin menghasilkan kontak yang buruk dan memiliki masa penggunaan yang terbatas. |
Kemudahan Pemeliharaan | Kegagalan peralatan dapat dipantau dengan perangkat lunak periferal, dsb. Modul PLC dapat diganti secara terpisah. | Sulit menentukan penyebab dan melakukan penggantian bila terjadi kegagalan relai. |
Dukungan untuk Skala Besar dan Kompleksitas | Menawarkan fleksibilitas dan kemampuan perluasan yang lebih tinggi daripada jenis relai. | Penggunaan dalam skala besar menjadi tidak praktis dalam hal waktu dan tenaga kerja. |
Operasi Relai Input
Seperti telah dijelaskan pada halaman sebelumnya, peran dasar PLC adalah memberikan kontrol sekuens melalui program tertentu. Secara umum, pengontrol khusus (jenis komputer) mengontrol peralatan output melalui program sesuai dengan sinyal perintah dari peralatan input.
Program didasarkan pada tindakan relai input dan output.
Operasi dasar tersebut dijelaskan di sini secara berurutan.
Operasi relai input: Impor operasi input
Input eksternal dapat dilakukan dengan tombol tekan (PB0) dan output eksternal dengan lampu indikator (L).
Aliran sinyal berasal dari kiri ke kanan.
- Bila sakelar input eksternal PB0 (kontak) tersambung ke PLC, pin input X0 yang ditampilkan di sisi kiri gambar di atas akan menutup dan arus akan mengalir ke koil relai input X0.
Koil relai input berubah tergantung pada status peralatan input eksternal dan tidak disimpan dalam program. - Bila arus mengalir ke koil relai input X0, informasi diambil sebagai informasi "aktif" kontak relai X0 ke dalam area memori perangkat internal PLC, lalu disimpan.
Dengan kata lain, status "aktif/tidak aktif" dari kontak relai input X0 yang digunakan oleh program sesuai dengan status aktif/tidak aktif dari pin input X0 dengan nomor yang sama.
Operasi relai output: Eksekusi program, output eksternal
- Dalam contoh program ini, informasi kontak relai input X0 dalam area memori perangkat adalah "aktif", sehingga koil relai output Y10 juga "aktif".
- Nomor sinyal output Y10 sesuai dengan status "aktif" koil relai output Y10 dengan nomor yang sama; oleh sebab itu, lampu indikator peralatan output eksternal juga "aktif" (menyala).
Resume
- Anda dapat menganggap arus mengalir ke koil relai input (imajiner) bila sinyal input PLC "aktif".
- Anda dapat menganggap relai output dalam kondisi "aktif" (imajiner) bila sinyal output PLC "aktif".
- Istilah "koil" dan "kontak" digunakan secara metafora terkait dengan relai komponen listrik di dalam PLC.
Post A Comment:
0 comments: