slider

Recent

Powered by Blogger.

Advertisement

Total Pageviews

Archive

Search This Blog

Blog Archive

  • ()
  • ()
Show more

Author Description

Hey there, We are Blossom Themes! We are trying to provide you the new way to look and use the blogger templates. Our designers are working hard and pushing the boundaries of possibilities to widen the horizon of the regular templates and provide high quality blogger templates to all hardworking bloggers!

Advertisement

Navigation

Konversi Basis Bilangan

Konversi  Basis  Bilangan
Setelah memahami jenis bilangan pada artikel sebelumnya. pada tulisan kali ini akan membahas tentang konversi dari bilangan satu ke yang lainnya.

Konversi  Bilangan Desimal  Ke Sistem Bilangan  Lain

Sistem bilangan desimal secara mudah dapat dirubah dalam bentuk sistem bilangan yang lain. Ada banyak cara untuk melakukan konversi bilangan, proses yang paling mudah dan sering digunakan untuk memindah bentuk bilangan adalah “ Proses Sisa “. Tabel di bawah memperlihatkan bilangan 0 sampai 22 basis 10 ( desimal ) dalam bentuk bilangan berbasis 2 ( biner ), berbasis 8 ( Oktal ) dan berbasis 16                        ( Heksadesimal ).
Basis  10
Basis  2
Basis  8
Basis  16
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
       0
       1
      10
      11
    100
    101
    110
    111
  1000
  1001
  1010
  1011
  1100
  1101
  1110
  1111
10000
10001
10010
10011
10100
10101
10110
0
1
2
3
4
5
6
7
10
11
12
13
14
15
16
17
20
21
22
23
24
25
26
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
A
B
C
D
E
F
10
11
12
13
14
15
16
Untuk merubah bilangan desimal ke bilangan yang berbasis lain cukup membagi bilangan desimal dengan basis bilangan yang baru hingga habis.

Contoh  1

Konversi  Bilangan Desimal  Z (10) = 83  ke bilangan Biner Z (2)83 dibagi dengan basis bilangan baru yaitu 2
                        83  :  2  =  41             sisa  1.
Sisa 1 ini merupakan digit pertama dari bilangan biner  ...x x x x 1. Untuk mendapatkan harga pada digit berikutnya adalah  :
                        41  :  2  =  20             sisa  1
Sisa 1 ini menempati digit selanjutnya sehingga bentuk binernya  ...x x x 1 1 dan seterusnya seperti di bawah ini.

 
Jadi  Z (10) = 83  adalah Z (2) = 1010011. Untuk meyakinkan bahwa hasil konversi di atas benar maka kita lakukan test sbb            :

Contoh  2
Konversi  Bilangan Desimal  Z (10) = 1059  ke bilangan Oktal Z (8)
Jadi  Z (10) = 1059  adalah Z (8) = 2043


Contoh  3
Konversi  Bilangan Desimal  Z (10) = 10846  ke bilangan Heksadesimal Z (16)
 
Jadi  Z (10) = 10846  adalah Z (16) = 2A5E


Konversi  Basis  Bilangan  Lain  Ke  Bilangan Desimal

Untuk merubah satu sistem bilangan ke bilangan desimal, cukup dengan mengalikan masing-masing angka  dengan basis yang pangkatnya sesuai dengan tempat masing-masing. Hasil penjumlahan merupakan bilangan desimal yang dicari.
Contoh 1
Konversi  Bilangan Biner  Z (2) = 10101010  ke bilangan Desimal Z (10)

Jadi  Z (2) = 10101010  adalah Z (10) = 170


Contoh  2
Konversi  Bilangan Oktal  Z (8) = 4327  ke bilangan Desimal Z (10)

Jadi  Z (8) = 4327  adalah Z (10) = 2263
Contoh  3
Konversi  Bilangan Heksadesimal  Z (16) = B3C9  ke bilangan Desimal Z (10)


Jadi  Z (16) = B3C9  adalah Z (10) = 46025

Konversi  Basis  Bilangan  Ke  Basis  Bilangan Lain

Untuk merubah dari satu sistem bilangan ke sistem bilangan yang lain memerlukan dua langkah.  Pertama kita rubah sistem bilangan yang lama ke  bilangan desimal kemudian dari bilangan desimal dirubah ke sistem bilangan yang diinginkan.
Contoh  1
Konversi  Bilangan Biner  Z (2) = 101101  ke bilangan Heksadesimal Z (16)
Langkah Pertama


Langkah Kedua



Jadi  Z (2) = 101101  adalah Z (12) = 2D

Contoh  2
Konversi  Bilangan Heksadesimal  Z (16) = 2FC  ke bilangan Biner Z (2)
Langkah Pertama


Langkah Kedua

Jadi  Z (16) = 2FC  adalah Z (2) = 1011111100

Bentuk Bilangan Desimal dan Bilangan Biner antara 0 dan 1

Pada pembahasan sebelumnya kita telah membicarakan tentang sistem bilangan, dan konversi bilangan dalam bentuk bilangan bulat positip. Kali ini kita akan membahas tentang bilangan antara 0 dan 1 yang kita kenal dengan sebutan bilangan pecahan positip. Untuk menuliskan bentuk bilangan pecahan desimal, kita cukup menuliskan koma ( , ) dibelakang  bilangan bulatnya. Setiap tempat dibelakang koma mempunyai kelipatan 1/10.


Di bawah ini adalah contoh penulisan bilangan pecahan desimal yang sering kita jumpai.
Contoh
0,5371   =  0 + 0,5 + 0,03 + 0,007 + 0,0001
Di bawah ini adalah bentuk bilangan biner antara 0(2)  dan 1(2)
Contoh

0,101 (2)         = 0 (2)  + 0,1 (2)  +  0,00 (2)  +  0,001 (2)
Untuk merubah bilangan desimal yang besarnya lebih kecil dari 1 ( satu ) ke bentuk bilangan biner kita lakukan proses perkalian seperti di bawah ini.
Contoh
            0,4375  .  2    = 0  sisa  0,8750
            0,8750  .  2    = 1  sisa  0,7500
            0,7500  .  2    = 1  sisa  0,5000
            0,5000  .  2    = 1  sisa  0

jadi  0,4375 (10)         =  0,0111 (2)
Sebagai koreksi untuk mengetahui kebenaran konversi, dapat kita lakukan proses balik seperti di bawah ini,
0,         0            1             1          1(2)            =
0 + 0. 2-1 + 1. 2-2  + 1. 2-3     + 1. 2-4          =
0 + 0.0,5 + 1.0,25+ 1.0,125 + 1.0,0625    =0,4375
Tidak semua konversi dari bilangan desimal ke bilangan biner menghasilkan sisa 0 seperti pada contoh di atas . Untuk mengatasi hal tsb. maka dalam konversi kita batasi sampai beberapa angka dibelakang koma. Semakin banyak angka dibelakang koma maka kesalahanya semakin kecil.
Contoh
0,5371  .2  = 1  sisa  0,0742
0,0742  .2  = 0  sisa  0,1484
0,1484  .2  = 0  sisa  0,2968
0,2968  .2  = 0  sisa  0,5936
0,5936  .2 = 1  sisa  0,1872                   0,5371(10)       = 0,10001(2)
0,1872  .2  = 0  sisa  0,3744
0,3744  .2  = 0  sisa  0,7488
0,7488  .2  = 1  sisa  0,4976                   0,5371(10)       = 0,10001001(2)

Jika proses diakhiri sampai perkalian kelima,
            0,10001(2)      = 0,5  +  0,03125      = 0,53125
            kesalahan     = 0,5371 - 0,53125  = 0,00585

Jika proses diakhiri sampai perkalian kedelapan,
            0,10001001(2)           = 0,5  +  0,03125  +  0,00390625  =  0,53515625         
kesalahan                 = 0,5371 - 0,53515625                  =  0,00194375

Melalui kombinasi dari bilangan positip di atas 1 dan bilangan positip di bawah 1 dapat dinyatakan bentuk bilangan positip seperti di bawah ini,
Contoh
323, 4375(10)  =  ?(2)
Konversi bilangan desimal 325(10)
            325  :  2          = 162  sisa  1
            162  :  2          =   81  sisa  0
              81  :  2          =   40  sisa  1
              40  :  2          =   20  sisa  0
              20  :  2          =   10  sisa  0
              10  :  2          =     5  sisa  0
                5  :  2          =     2  sisa  1
                2  :  2          =     1  sisa  0
                1  :  2          =     0  sisa  1

325(10)            = 101000101(2)


Konversi bilangan desimal 0,4375(10)

0,4375  .  2    =  0  sisa  0,8750
0,8750  .  2    =  1  sisa  0,7500
0,7500  .  2    =  1  sisa  0,5000
0,5000  .  2    =  1  sisa  0

0,4375(10)         = 0,0111(2)
Jadi bilangan 325,4375(10) = 101000101,0111(2)
Test     :           101000101,0111(2)   = 1.28 + 1.26 + 1.22 + 1.20 + 1.2-2 + 1.2-3  + 1.2-4
                                                            = 256 +   64  +   4   +   1   + 0,25 + 0,125+  0,0625
                                                            = 325,4375(10)

Bentuk Bilangan Negatip

Dengan berpatokan pada titik 0 ( nol ), bilangan dapat dibedakan menjadi bilangan positip dan bilangan negatip. Disebut bilangan positip jika harga bilangan tsb. lebih besar dari nol ( disebelah kanan titik nol ) dan disebut bilangan negatip jika harga bilangan tsb. lebih kecil dari nol ( disebelah kiri titik nol ).


Bilangan +3 terletak pada 3 skala sebelah kanan setelah nol, sedangkan bilangan -3 terletak pada 3 skala sebelah kiri setelah nol. Jadi + dan - adalah suatu tanda dari bilangan. Secara prinsip tanda positip ( + ) dan tanda negatip ( - ) berlaku juga untuk bilangan biner. Pada mikroprosessor jumlah bit data sudah tertentu yaitu 8 bit, 16 bit atau 32 bit. Kita ambil contoh mikroprosessor  famili intel 8080/8085, famili Zilog Z80 dan famili motorola 6809 mempunyai 8 bit data dan dalam bentuk biner dapat dituliskan sbb :  00000000(2) = 0(10) sampai  11111111(2) = 255(10), tanpa menghiraukan tanda positip dan negatip.  Jika dalam 8 bit data kita menghiraukan tanda positip dan tanda negatip, maka daerah bilangan di atas dibagi menjadi dua bagian sehingga bilangan tersebut menjadi +127 dan -128. Untuk daerah positip bilangan dimulai dari 00000000(2) dan 00000001(2) sampai  bilangan maksimum positip adalah  01111111(2) sedangkan daerah negatip dimulai dari 11111111(2) untuk  -1(10) sampai 10000000(2) untuk -128(10), tetapi range 8 bit data masih sama yaitu 25510  ( dari +127 hingga -128 ).
Di bawah ini menunjukan susunan 8 bit data dengan menghiraukan tanda (+) dan (-).

            Desimal                     Biner
            +127                           01111111
            +126                           01111110
+125                           01111101
+124                           01111100
+123                           01111011
            ……..                          ………….                   Daerah  Positip         :
            +     7                          00000111                  Bilangan                    : 0 sampai ( 2n-1-1)
+     6                          00000110
+     5                          00000101
+     4                          00000100
+     3                          00000011
+     2                          00000010
+     1                          00000001
       0                          00000000
-      1                          11111111
-      2                          11111110
-      3                          11111101
-      4                          11111100
-      5                          11111011
-      6                          11111010
-      7                          11111001
-      8                          11111000
  …….                         ………….                   Daerah Negatip        :
-  124                          10000100                  Bilangan                    : -1 sampai - 2n-1
-  125                          10000011
-  126                          10000010
-  127                          10000001
-  128                          10000000
                                                                       
n = jumlah bit, dalam contoh di atas adalah 8
Pada susunan ini tempat tertinggi atau disebut Most Significant Bit  ( 27 ), hanya digunakan sebagai Bit  tanda. Untuk harga 0 pada bit 27 adalah tanda bilangan positip sedangkan harga 1 pada bit 27 merupakan tanda bilangan negatip.

Bentuk Bilangan  Dalam  Code Form

Mengkonversi bilangan yang berharga besar, memerlukan hitungan yang cukup melelahkan. Melalui bilangan  dalam Code Form maka pekerjaan konversi bilangan dapat dipermudah dan dipercepat. Di bawah ini adalah Code Form dalam bilangan Desimal, Bilangan Oktal dan bilangan Heksadesimal  yang sering dipergunakan.

Bentuk  BCD - Biner Code Desimal

Bilangan desimal pada setiap tempat dapat terdiri dari 10 bilangan yang berbeda-beda. Untuk bilangan biner bentuk dari 10 elemen yang berbeda beda memerlukan 4 bit. Sebuah BCD mempunyai 4 bit biner untuk setiap tempat bilangan desimal.
Contoh
            Z(10) = 317

           
Dalam contoh ini BCD terdiri dari 3 kelompok bilangan masing-masing terdiri dari 4 bit , dan jika bilangan desimal tersebut di atas dikonversi ke dalam bilangan biner secara langsung adalah 317(10) = 100111101(2) dan hanya memerlukan 9 bit.  Untuk contoh proses sebaliknya dapat dilihat di bawah ini.
Contoh
           

Jadi bentuk BCD di atas adalah bilangan Z(10) = 5170.

Bentuk  BCO - Biner Code Oktal

Bilangan oktal pada setiap tempat terdiri dari 8 bilangan yang berbeda-beda. Untuk 8 elemen yang berbeda-beda diperlukan 3 bit. Sebuah BCO mempunyai 3 bit biner untuk setiap tempat bilangan oktal.
Contoh
            Z(8) = 634
            
Untuk proses sebaliknya adalah setiap 3 bit dikonversi ke dalam bilangan oktal.
Contoh
           
Jadi bentuk BCO diatas adalah bilangan Z(8) = 5401.


Bentuk  BCH  -  Biner  Code  Heksadesimal

Bilangan heksadesimal dalam setiap tempat  dapat terdiri dari 16 bilangan yang berbeda-beda ( angka dan huruf ). Bentuk biner untuk 16 elemen memerlukan 4 bit. Sebuah BCH mempunyai 4 bit biner untuk setiap tempat bilangan heksadesimal.
Contoh
            Z(16) = 31AF

           
Untuk proses sebaliknya, setiap 4 bit dikonversi ke dalam bilangan heksadesimal.

Contoh
            
Jadi bentuk BCH diatas adalah bilangan Z(16) = A618.


Metoda  Balikan

Metoda yang kita gunakan bisa dibalik yaitu dimulai dari bilangan Heksadesimal dirubah kedalam bentuk  BCH ( group digit biner empat-empat ). Buat group ulang ke bentuk BCO ( group digit biner tiga-tiga ) dari titik desimal untuk mengkonversikan ke dalam bilangan Oktal. Akhirnya bilangan Oktal dapat dikonversikan ke dalam bentuk bilangan desimal dengan metoda biasa dan dengan cara ini konversi basis bilangan dapat dipermudah.
Contoh 1
Tunjukkan bilangan Heksadesimal  4B2,1A616  ke bentuk bilangan Biner, Oktal dan Bilangan Desimal yang ekuivalen.
Lakukanlah   :           a.  Tulis ulang  4B2,1A616 dalam  bentuk BCH
b.   Groupkan ulang kedalam bentuk   BCO dari titik Desimal
c.    Tunjukkan ekuivalen Oktalnya setiap BCO
d.   Akhirnya konversikan bilangan Oktal ke ekuivalen Desimal
Jika ke-4 langkah di atas dilakukan dengan benar akan menghasilkan,
a.   0100   1011  0010  ,  0001  1010  01102      
b.   010   010   110   010   ,   000   110   100   1102
c.       2      2       6       2     ,     0       6       4      68
d.   1202,10310         
Contoh 2
Selesaikan bilangan Heksadesimal  2E3,4D16  ke bentuk bilangan Biner, Oktal dan
            2E3,4D16        =  0010   1110   0011 ,  0100   11012
                                    =  001   011   100   011 ,  010   011   0102
                                    =    1       3       4       3   ,   2       3       28
                                    =  739,30110 

ASCII  Code  - American Standard Code For Information Interchange

Dalam bidang mikrokomputer ASCII-Code mempunyai arti yang sangat  khusus, yaitu untuk mengkodekan karakter ( Huruf, Angka dan tanda baca yang lainnya ). Code-code ini merupakan code standard yang dipakai oleh sebagian besar sistem mikrokomputer. Selain huruf, angka dan tanda baca yang lain ada 32  ( mis ACK, NAK dsb. ) merupakan kontrol untuk keperluan transportasi data. Di bawah ini adalah tabel 7 bit ASCII Code  beserta beberapa penjelasan yang diperlukan.

Singkatan
Arti
Ket. dlm. Bhs Inggris
STX
Awal dari text
Start  of Text
ETX
Akhir dari text
End of  text
ACK
Laporan balik  positip
Acknowledge
NAK
Laporan balik  negatip
Negative Acknowledge
CAN
Tidak berlaku
Cancel
CR
Carriage Return
Carriage Return
FF
Form Feed
Form Feed
LF
Line Feed
Line Feed
SP
Jarak
Space
DEL
Hapus
Delete




Tabel  ASCII  Code

 
Contoh
Untuk  mendapatkan  ASCII Code bagi karakter  N adalah  100 1110 ( 4E16 ) dengan penjelasan bahwa 100 adalah b7, b6 dan b5 yang lurus keatas terhadap huruf N dan dan berharga 4 sedangkan 1110 adalah b4, b3, b2 dan b1 yang lurus kesamping kiri terhadap huruf N dan berharga E.

LATIHAN
1        a.   Bilangan biner adalah bilangan yang berbasis ……………..
b.   Bilangan heksadesimal adalah bilangan yang berbasis …………..

                   a.  dua            b. enam belas
 2       Konversikan bilangan desimal di bawah ini ke dalam bilangan biner
a.   123410      b. 567010        c. 232110

   a.  10011010010      b. 1011000100110  c. 100100010001


3        Konversikan bilangan biner di bawah ini ke dalam bilangan desimal
a.   10101010    b. 01010101    c. 11001100     d. 10011111
              a. 170            b. 85         c. 204          d. 159

4        Konversikan bilangan biner di bawah ini ke dalam bilangan oktal
a.   1 0 1  0 1 1  1 1 1  0 0 12          b.   1 1 0  0 1 0  1 1 0  1 1 12
                          a. 53718             b. 62678                                
5        Konversikan bilangan oktal  di bawah ini ke dalam bilangan biner
a.   21708        b. 35718
 a.  0 1 0  0 0 1  1 1 1  0 0 0            b.  0 1 1  1 0 1  1 1 1  0 0 1            
6        Konversikan bilangan desimal di bawah ini ke dalam bilangan heksadesimal
a.   178010      b. 366610        c. 523010        d. 674410
a. 06F4          b. 0E52          c. 146E          d. 1A58
  

7        Konversikan bilangan heksadesimal di bawah ini ke dalam bilangan desimal
a.   ABCD16    b. 217016        c. B75F16       d. EBED16
a. 43981        b. 8560           c. 46943         d. 60397

8        Konversikan bilangan pecahan desimal di bawah ini ke dalam bilangan biner
a.   0,312510       b. 0,6562510       c. 0,3437510       d. 0,14062510
a.  0,0101      b.  0,10101    c.  0,01011    d.  0,001001

9        Konversikan bilangan desimal di bawah ini ke dalam bilangan biner
a.   11,62510       b. 0,687510       c. 0,7510       d. 25,7510
a.  1011,101    b. 0,1011     d.  11001, 11

10    Konversikan bilangan desimal di bawah ini ke dalam bilangan heksadesimal
a. 348,65410              b. 1784,24010
a.  15C,A78       b.  6F8,3D5 
    
11    Konversikan bilangan di bawah ini ke dalam bilangan desimal
a.   010100011,0011111012           b.  654,2768               c. 4C5,2B816
a.  163,245        b.    428,371         c.   1221,1699

12    Rubahlah bilangan biner di bawah ini ke dalam bentuk BCD
a.   101001100001112                     b.  10101011000112
a.  2987                      b. 1563


13    Rubahlah bentuk BCD di bawah ini ke dalam bilangan biner
a.   1987         b. 2346           c. 501
a. 1 1001 1000 0111      b. 10 0011 0100 0110      c. 101 0000 0001

14    Rubahlah bilangan biner di bawah ini ke dalam BCO
a.   111111010012                b. 101110 0101002              c. 11000000102
a. 3751           b. 5624           c. 1402
      
15    Rubahlah bilangan biner di bawah ini ke dalam BCH
a.   11011111001011102                 b. 1101001100000012
a. CF2E         b. 6981   
16    Rubahlah Bentuk  BCH di bawah ini ke dalam bilangan heksadesimal
a.   F0DE        b. 1CAB         c. 834
 a.  1111 0000 1101 1110    b. 1 1100 1010 1011    c. 1000 0011 0100
  
17    Nyatakan positip atau negatip bilangan biner di bawah ini
 a. 01111111              b.  10000000             c.  01111011
a. Positip  127           b. Negatip  128         c. Positip 123
   
18  Nyatakan bilangan biner negatip di bawah ini ke dalam bilangan desimal
a.   10001000            b. 11110111              c.  10000101             d. 10011100
a. -120            b.  -9               c. -123            d. -100


19    Nyatakan  ASCII Code di bawah ini dalam  bentuk karakter
a.   4116           b. 5A16            c. 2416            d.  7716
 a. A     b. Z     c. $      d. W    
20    Nyatakan Karakter di bawah ini dalam ASCII  Code
a.   a                b. x                  c. m                 d.  H
a. 6116            b. 7816            c. 6D16                        d. 5716
   
21    Dengan Keyboard standard ASCII, pada layar monitor nampak tulisan sebagai berikut
                                    PRINT X
            Nyatakan Keluaran pada Keyboard tersebut.

P (101 0000); R (101 0010); I (100 1001); N (100 1110)

T (101 0100); space ( 010 0000); X (101 1000)
Share
Banner

Post A Comment:

0 comments: